Senin, 19 Januari 2015
Jumat, 16 Januari 2015
Senin, 12 Januari 2015
Materi Publisher "Tips-Tips"
EMPAT MAKANAN PEMBERSIH LIVER
Liver atau hati merupakan organ
yang sering diabaikan kesehatannya. Padahal liver memiliki pekerjaan berat,
karena 'bertanggung jawab' pada lebih dari 500 fungsi yang berbeda.
Fungsi-fungsi tersebut antara
lain mengeluarkan racun dalam tubuh, menyimpan vitamin tertentu, mengontrol
kolesterol serta metabolisme lemak, dan mengatur hormon.
Setiap hari Anda terpapar polusi
dan racun, akibatnya liver 'bekerja berat'. Apalagi jika Anda perokok dan
sering mengonsumsi alkohol. Untuk itu, bantulah kerja liver dengan
membersihkannya yaitu perbanyak konsumsi makan berikut.
- minum air perasa lemon. Minum air putih yang cukup. Sesekali tambahkan perasan satu buah jeruk lemon ke dalam air putih yang Anda minum. Hal ini bisa membantu tubuh untuk mengeluarkan racun melalui gerakan usus dan urine.
- Konsumsi bawang putih dam merah. Minum air putih yang cukup. Sesekali tambahkan perasan satu buah jeruk lemon ke dalam air putih yang Anda minum. Hal ini bisa membantu tubuh untuk mengeluarkan racun melalui gerakan usus dan urine.
- Vitamin C 1000 mg. Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sambil membersihkan liver adalah dengan konsumsi vitamin C
- The bungadandelion. Penelitian dalam 'Australian Journal of Medical Herbalism' menemukan, kandungan zat dalam akar dandelion bisa membantu regenerasi sel di liver.
PEMBELAJARAN DENGAN VIDEO ANAK-ANAK
Video anak-anak merupakan alah
satu fasilitas yang tepat untuk belajar. Dengan tampilan audio visual yang
menarik memberikan semangat yang lebih kepada anak-anak untuk belajar.
Video anak-anak yang disajikan
hendaknya memiliki kualitas yang baik serta isi yang mendidik. Dengan video
anak dapat terbantu untuk memahami suatu objek dan penjelasan melalui gambar
tiga dimensi yang tentunya memiliki sistem sudut pandang yang berbeda.
Video anak-anak juga menyajikan
manfaat yang multifungsi berupa aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan
interpersonal. Sebagai sarana meningkatkan kognitif anak, video dapat
menjelaskan kepada anak dengan berbagai gaya pembicaraan dan pengetahuan yang
berbeda-beda, Dalam ranah afeksi, video anak bermanfaat untuk mengolah emosi
jiwa seperti adegan yang membuat anak-anak tertawa ketika ada adegan lucu,
menangis ketika adegan sedih sedang berlangsung, dan tersenyum ketika ada
adegan yang menggelitik hati.
Untuk ranah psikomotorik, video
anak-anak bermanfaat untuk membantu sistem kerja otak anak dalam melakukan dan
menciptakan sesuatu. Dengan demonstrasi pembuatan kerajinan tangan atau
pembuatan berbagai macam bentuk hewan melalui origami yang ada di dalam video,
anak dapat mengaplikasikannya secara langsung. Secara tidak langsung terjadi
peningkatan kemampuan psikomotorik dalam diri anak.
Sedangkan untuk ranah
interpersonal, video anak-anak berperan untuk memberi kesempatan kepada anak
dalam mendiskusikan sesuatu secara bersama sama. Dengan menyaksikan tayangan
video secara bersama-sama mereka dapat memperoleh kesimpulan yang kemudian
disalurkan dalam bentuk hubungan sosial di dalam diskusi dan interaksi sesama.
Materi Publisher "English"
STORY TELLING “BIOGRAPHY OF AVICENNA”
Ibn
Sīnā, or in Arabic writing Abū ʿAlī
al-Ḥusayn ibn ʿAbd
Allāh ibn Al-Hasan ibn Ali ibn Sīnā
or by his Latinized name Avicenna, was a Persian polymath, he is father of
modern medicine who wrote almost 450 works on a wide range of subjects, of
which around 240 have survived. In particular, 150 of his surviving works
concentrate on philosophy and 40 of them concentrate on medicine.
His
most famous works are The Book of Healing, a vast philosophical and scientific
encyclopedia, and The Canon of Medicine, which was a standard medical text at
many medieval universities. The Canon of Medicine was used as a textbook in the
universities of Montpellier and Leuven as late as 1650.Ibn Sīnā's Canon of
Medicine provides an overview of all aspects of medicine according to the
principles of Galen (and Hippocrates).
His
corpus also includes writing on philosophy, astronomy, alchemy, geology,
psychology, Islamic theology, logic, mathematics, physics, as well as poetry.He
is regarded as the most famous and influential polymath of the Islamic Golden
Age.
Materi Publisher "Kimia"
KIMIA UNSUR
Setelah para ahli secara
terus-menerus menemukan unsur-unsur baru, maka jumlah unsur semakin banyak dan
hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam mempelajarinya, jika tidak ada cara
yang praktis untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, para ahli berusaha membuat
pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari
usaha tersebut adalah terciptanya suatu tabel unsur yang disebut sistem
periodik unsur. Sistem periodik unsur ini mengandung banyak sekali informasi
tentang sifat-sifat unsur, sehingga sangat membantu dalam mempelajari
unsur-unsur yang kini berjumlah tidak kurang dari 118, yang meliputi unsur alam
dan unsur sintetis.
Upaya untuk mengelompokkan
unsur-unsur ke dalam kelompok-kelompok tertentu sebenarnya sudah dilakukan para
ahli sejak dulu, tetapi pengelompokan masa itu masih sederhana. Pengelompokan
yang paling sederhana ialah membagi unsur ke dalam kelompok logam dan nonlogam.
Seiring perkembangan ilmu kimia,
usaha pengelompokan unsur-unsur yang semakin banyak tersebut dilakukan oleh
para ahli dengan berbagai dasar pengelompokan yang berbeda-beda, tetapi tujuan
akhirnya sama, yaitu mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat unsur.
VISKOSITAS
Fluida adalah zat yang dapat
mengalir, yang dapat berupa gas ataupun zat cair. Salah satu sifat yang
dimiliki oleh fluida adalah viskositas. Viskositas merupakan sifat fluida yang
menghambat fluida tersebut saat mengalir. Kadang-kadang viskositas ini
diserupakan dengan kekentalan. Fluida yang kental (viskositas) akan mengalir
lebih lama dalam suatu pipa daripada fluida yang kurang kental sifat viskositas
ini sangat diperhatikan dalam perihal yang melibatkan aliran fluida maupun
minyak pelumas mesin. Pelumas mesin ber viskositas tinggi lebih baik digunakan
daripada yang bernilai rendah. Tetapi jika tinggi viskositasnya justru akan
menghambat gerakan mesin tersebut.
Nilai koefisien viskositas suatu
fluida sangat tergantung pada suhu. Pada suhu tinggi nilai koefisien viskositas
itu akan menurun. Artinya, fluida itu akan semakin encer jika suhunya semakin
tinggi. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat
digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Macam-macam viskositas menurut
lewis (1987) :
- Viskositas dinamik, yaitu rasio
antara shear, stress, dan shear rate. Viskositasut dinamik disebut juga koefisien viskositas.
- Viskositas kinematik, yaitu
viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya. Viskositas ini dinyatakan dalam
satuan stok (St) pada cgs dan m2/s pada SI.
- Viskositas relative dan
spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau suspense biasanya
dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan murni.
Untuk mengukur besarnya
viskositas, digunakan alat viscometer. Adapun beberapa viscometer yang serig
digunakan untuk mengatur viskositas suatu larutan, yaitu :
- Viscometer Ostwald : pada
viscometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan
tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh
berat cairan itu sendiri. Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk volume V
(antara tanda A dan B) melalui pipa kapiler yang vertical. Jumlah tekanan (P)
dalam hokum poiseuille adalah perbedaan tekanan antara permukaan cairan, dan
berbanding lurus dengan ᵨ.
- Viscometer hoppler : yang
diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati cairan padajarak
atau tinggi tertentu.
- Viscometer cup dan bob :
prinsip kerjanya sampel digesar dalam ruangan antara dinding luar dari bib dan
dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.
- Viscometer Cone dan Plate :
cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah_tengah papan, kemudian
dinaikan hingga posisidibawah kerucut yang berputar.
MENGAPE ES MENGAMBANG DIATAS AIR ?
Alasan mengapa es lebih ringan
daripada air adalah massa es tertentu yang terjadi lebih kosong daripada ketika
massa yang sama sebagai air. Hal ini terkait dengan “ikatan hidrogen”
Ikatan hidrogen
Molekul air terdiri dari dua tom
hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat
dengan membagi electron mereka antara satu dan lainnya. Ikatan ini disebut
“ikatan kovalen”
Bagaimanapun, karena atom oksigen
menarik electron lebih kuat dari atom hidrogen, atom oksigen dalam molekul air
sedikit lebih negative dan atom hidrogen sedikit lebih positif. Jadi molekul
air yang berdekatan tertarik antara satu dengan yang lainnya melalui atom
oksigen yang sedikit lebih negative dan atom hidrogen yang sedikit lebih
positif. Interaksi ini disebut “ikatan hidrogen”. Ikatan hidrogen lebih lemah
daripada ikatan kovalen, namun, ikatan jenis ini memiliki efek yang besar
karena terdaat banyak ikatan hidrogen.
Struktur es dan air.
Es memiliki struktur intan karena
ikatan hidrogen. Air tidak memiliki struktur yang demikian teratur, tai molekul
air mendekat satu dan lainnya karena ikatan hidrogen.
Lihatlah struktur sebenarnya
antara es dan air (lihat gambar di bawah, gambar diberikan oleh Math Mol). Bola
merah mewakili atom oksigen dan bola putih mewakili atom hidrogen.
struktur es struktur air
Makalah kimia Organik
PIRIMIDIN
MAKALAH
Makalah
ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Kimia Organik II yang
diberikan oleh dosen : Dra. Euis Yuliani, M.Si
Oleh :
Kelompok
1
Dwi
Aprilia Kurnia
Nandi
Adiatma
Dara
Kusumaningrum
Witrya
Dewi Supriatin
Hanifah
Nurhasanah
|
(1311E1004)
(1311E1014)
(1311E1018)
(1311E1021)
(1311E1028)
|
D3A
Analis Kesehatan
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
BANDUNG
Jl.
Padasuka Atas No. 233 Bandung 40192, Tel/Faks (022) 7203733
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah “PIRIMIDIN”.
Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Kimia Organik II di Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.
Dalam penulisan makalah ini, kami
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya para anggota
kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga
selesai tepat waktu dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah kimia organik II.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada
pembaca umumnya.
Penulis
Bandung, 11 Januari 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Senyawa
heterosiklik atau heterolingkar adalah sejenis senyawa kimia yang mempunyai
struktur cincin yang mengandung atom selain karbon, seperti belerang, oksigen,
ataupun nitrogen yang merupakan bagian dari cincin tersebut.[1] Senyawa-senyawa
heterosiklik dapat berupa cincin aromatik sederhana ataupun cincin
non-aromatik. Beberapa contohnya adalah piridina (C5H5N),
pirimidina (C4H4N2) dan dioksana (C4H8O2).
Perlu
diperhatikan pula senyawa-senyawa seperti siklopropana dan sikloheksana
bukanlah senyawa heterosiklik. Senyawa tersebut hanyalah sikloalkana. Prefiks
'siklik' merujuk pada struktur cincin, sedangkan 'hetero' merujuk pada atom
selain karbon. Banyak senyawa heterosiklik yang merupakan zat karsinogenik.
Pada makalah ini akan
dibahas tentang salah satu senyawa heterosiklik aromatik yaitu pirimidin.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
struktur senyawa pirimidin?
2. Apa
fungsi pirimidin?
3. Bagaiman
sifat kimia dan sintesis pirimidin?
4. Bagaimana
sejarah singkat pirimidin?
1.3. Tujuan
1. Untuk
mengetahui struktur pirimidin.
2. Untuk
mengetahui fungsi pirimidin.
3. Untuk
mengetahui sifat kimia dan sintesis pirimidin.
4. Untuk
mengetahui sejarah singkat pirimidin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengetrian dan Struktur Pirimidin
Pirimidin
adalah salah satu dari dua keluarga yang penting secara biologis molekul yang
mengandung nitrogen disebut basa nitrogen. (Purin adalah keluarga lainnya dari
basa nitrogen.) Pirimidin dapat diidentifikasi dengan struktur mereka: enam
atom dalam bentuk cincin. Cincin ini dikenal sebagai cincin pirimidin. Cincin
pirimidin adalah senyawa heterosiklik, yang berarti mengandung atom dari
setidaknya dua unsur yang berbeda. Senyawa homosiklik, di sisi lain, mengandung
atom dari satu unsur. Pikirkan ‘heteros’, kata Yunani untuk lain atau berbeda,
mengingat ada dua unsur dalam senyawa heterosiklik.
Cincin
pirimidin terdiri dari dua atom nitrogen dan empat atom karbon. Atom nitrogen
dan karbon dalam cincin pirimidin selalu diatur dengan cara yang sama, dengan
dua atom nitrogen dipisahkan oleh satu atom karbon dan tiga posisi lain yang
tersedia ditempati oleh atom karbon. Empat atom hidrogen yang melekat pada
bagian luar cincin pirimidin untuk menstabilkan listrik. (Dalam diagram ini,
atom karbon berwarna abu-abu, atom nitrogen biru, dan atom hidrogen berwarna
putih.) Pirimidin yang berbeda dibentuk dengan menempatkan atom yang berbeda di
berbagai posisi di sekitar cincin pirimidin.
|
|
|||||||
|
||||||||
Cincin
pirimidin menyediakan tulang punggung untuk sejumlah molekul alami dan
sintetis. Misalnya, tiamin, atau vitamin B1, didasarkan pada cincin pirimidin.
Banyak antibiotik alami (bleomisin, misalnya) dan bermacam-macam alkaloid dari
tanaman dan organisme laut juga berasal dari pirimidin. Alkaloid berbasis
pirimidin memenuhi berbagai fungsi dalam organisme hidup, termasuk perlindungan
dari predator, parasit dan infeksi.
Mengambil
petunjuk mereka dari alam, para ilmuwan telah mengembangkan berbagai macam agen
farmakologis yang didasarkan pada cincin pirimidin. Fluorouracil (obat
anti-kanker), AZT (obat anti-HIV), Pentothal (obat bius), dan trimetoprim
(antibiotik) ini adalah beberapa contoh dari pirimidin.
2.2. Fungsi Pirimidin
Fungsi yang paling penting dari pirimidin
adalah dalam pembangunan asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat
(RNA). Materi genetik ini, yang memandu sel-sel Anda sehari-hari fungsi dan
menjamin reproduksi setiap makhluk hidup di bumi, tidak akan ada tanpa
pirimidin. Ketika dipasangkan dengan purin, pirimidin berfungsi sebagai blok
bangunan untuk DNA, yang merupakan dasar untuk gen dan kromosom. Ketika
dimasukkan ke dalam RNA, pirimidin berpartisipasi dalam mekanisme yang
menghasilkan semua protein dalam sel Anda.
Tiga basa pirimidin (timin, sitosin, dan
urasil) dan dua basis purin (adenin dan guanin) adalah semua yang diperlukan
untuk menghasilkan keragaman mengejutkan diamati dalam banyak spesies di planet
kita. Pencocokan satu basa pirimidin dengan satu basa purin membentuk pasangan
basa. Pasangan basa ini bergabung dengan satu sama lain untuk membentuk yang
panjang, rantai untai ganda DNA. gulungan Rantai DNA untuk membentuk kromosom.
Meskipun setiap pasangan basa dalam DNA selalu terdiri dari satu basa pirimidin
dan satu basa purin, penataan ulang hasil pasangan basa dalam urutan DNA yang
berbeda. Perbedaan urutan DNA membuat masing-masing spesies di alam yang unik.
(Ingat: Setiap pasangan basa dalam DNA terdiri dari satu basa pirimidin dan
satu basa purin.) Demikian pula, pirimidin dan purin yang digunakan untuk
membentuk rantai untai tunggal RNA yang ‘membaca’ gen Anda dan menerjemahkan
informasi yang menjadi protein.
|
|||
2.3. Sifat Kimia dan Sintesis Pirimidin
Menurut klasifikasi Albert,
heterosiklik enam karbon dapat dikatakan "π-deficient"
("kekurangan π"). Substitusi oleh gugus elektronegatif atau atom
nitrogen tambahan dalam cincin secara signifikan meningkatkan "kekurangan
π" itu. Efek ini juga menurunkan kadar basa. Sebagaimana piridin, dalam
pirimidin densitas elektron π menurun sampai taraf lebih besar. Karenanya, substitusi aromatik elektrofilik lebih sulit
sementara substitusi aromatik nukleofilik terbantu.
Contoh jenis reaksi terakhir adalah penghilangan gugus amino dalam 2-aminopirimidina oleh klor dan reaksi sebaliknya.
Ketersediaan pasangan elektron tunggal (kadar basa) menurun dibandingkan piridin.
Dibandingkan piridin, N-alkilasi dan N-oksidasi lebih sulita. Nilai pKa untuk pirimidin terprotonasi adalah 1,23 dibandingkan 5,30 untuk piridin.
Protonasi dan tambahan elektrofilik lain akan terjadi pada hanya satu nitrogen karena
deaktivasi lebih lanjut oleh nitrogen kedua. Posisi 2-, 4-, dan 6- pada cincin
pirimidin merupakan analog kekurangan elektron dari senyawa pyridin dan nitro-
serta dinitrobenzena. Posisi 5 lebih rendah tingkat kekurangan elektronnya dan
substituen di sana sangat stabil. Namun, substitusi eletrofilik relatif lancar
pada posisi 5, termasuk nitrasi dan halogenasi.
Reduksi dalam stabilisasi resonansi pirimidin
dapat lebih menghasilkan reaksi adisi dan pemutusan cincin daripada substitusi.
Salah satu manifestasinya dapat diamati pada "Dimroth rearrangement". Pirimidin
juga ditemukan pada meteorit, tetapi
para ilmuwan masih tidak tahu asal usulnya. Pirimidin juga secara fotolitik
mengalami dekomposisi menjadi urasil di bawah cahaya UV.
Sintesis
Sebagaimana seringkali dijumpai pada
sistem heterosiklik induk, sintesis pirimidin tidak begitu lazim dan biasanya
dilakukan dengan menghilangan gugus fungsi dari derivatif. Sintesis primer
dalam jumlah besar melibatkan formamida telah dilaporkan. Sebagai suatu kelas, pirimidin biasanya
disintesis melalui “Principal Synthesis” melibatkan siklisasi senyawa
beta-dikarbonil dengan senyawa N-C-N. Reaksi sebelumnya dengan amidina menghasilkan
substitusi pirimidin pada posisi 2, biasanya dengan urea menghasilkan
2-pirimidion, dan dengan guanidina menghasilkan 2-aminopirimidina.
2.4. Sejarah Singkat Pirimidin
Pirimidin adalah molekul primitif.
Bahkan, banyak ilmuwan percaya pirimidin yang hadir di bumi sebelum asal usul
kehidupan. Analisis meteorit Murchison, yang jatuh ke bumi pada tahun 1969,
mengungkapkan bahwa pirimidin dan purin ada sekitar waktu tata surya kita
lahir. Penemuan tersebut memberikan bukti menggoda bahwa senyawa ini ada di
sistem tata surya lain, juga. Jika kondisi tempat lain yang pernah cermin yang
ditemukan di bumi primitif, pirimidin dapat terletak di kromosom organisme
hidup di dunia yang jauh.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah
diuraikan maka dapat diambil beberapa poin kesimpulan diantaranya :
1.
Pirimidin adalah salah satu dari dua
keluarga yang penting secara biologis molekul yang mengandung nitrogen disebut
basa nitrogen. Pirimidin dapat diidentifikasi dengan
struktur mereka: enam atom dalam bentuk cincin. Cincin ini dikenal sebagai
cincin pirimidin. Cincin pirimidin adalah senyawa heterosiklik, yang berarti
mengandung atom dari setidaknya dua unsur yang berbeda. Senyawa homosiklik, di
sisi lain, mengandung atom dari satu unsur.
2.
Fungsi yang paling penting dari
pirimidin adalah dalam pembangunan asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA). Tiga basa pirimidin (timin, sitosin, dan
urasil) dan dua basis purin (adenin dan guanin) adalah semua yang diperlukan
untuk menghasilkan keragaman mengejutkan diamati dalam banyak spesies di planet
kita.
3.
Pirimidin biasanya disintesis melalui
“Principal Synthesis” melibatkan siklisasi senyawa beta-dikarbonil dengan
senyawa N-C-N.
3.2. Saran
Senyawa organik sangat sering kita temui
di alam. Maka kita harus lebih mengenal dan mempelajari senyawa-senyawa
tersebut meskipun tidak semua, karena alam ini sangat kaya. Dengan makalah ini
penulis menyarankan, untuk menambah pengetahuan tentang senyawa organik, karena
dengan kita lebih mengetahui senyawa alam akan menambah rasa syukur kita kepada
pencipta-Nya.
Sabtu, 10 Januari 2015
Makalah Media
TELLURITE BLOOD AGAR DAN THIOGLICHOLATE BROTH
MAKALAH MEDIA DAN REAGENSIA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Media dan Reagensia
Dosen :
Isti Sofia Insani, S.Si
DISUSUN :
Aisyah Fadhilah H 1311E1017
Hanifah Nurhasanah 1311E1028
Fauzan Adjima 1311E1033
D3-A Analis kesehatan
KELOMPOK 5
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Tellurite Blood Agar dan Thioglicholate Broth”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Media dan Reagensia Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya para anggota kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Media dan Reagensia
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Penulis
Bandung, 30 November 201
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu tanpa klorofil, kebanyakan berukuran 1-5 mikron. Menurut cara hidupnya, bakteri dibedakan menjadi bakteri autotrof dan bakteri heterotrof. Bakteri autotrof yaitu bakteri yang hidupnya tidak bergantung pada makhluk lain, karena dapat mensintesa makanannya sendiri. sedangkan Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidupnya tergantung pada makhluk lain, karena tidak dapat mensintesa makanannya sendiri.
Dalam suatu penelitian tertentu, pembiakan bakteri sangat diperlukan untuk mendukung suatu analisa. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan bakteri diperlukan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bakteri yang berbeda-beda jenisnya akan tumbuh pada jenis media yang berbeda pula, maka dari itu dibuatlah berbagai macam media yang sesuai dengan jenis bakteri yang akan dibiakkan. Dalam makalah ini, akan dibahas dua macam media yaitu media Tellurite Blood Agar dan media Thioglicholate Broth.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu media Tellurite Blood Agar?
2. Bagaimana cara membuat media Tellurite Blood Agar?
3. Apa itu media Thioglicholate Broth?
4. Bagaimana cara membuat media Thioglicholate Broth?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui media Tellurite Blood Agar.
2. Untuk mengetahui cara membuat media Tellurite Blood Agar.
3. Untuk mengetahui media Thioglicholate Broth.
4. Untuk mengetahui cara membuat media Thioglicholate Broth.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tellurite Blood Agar
Tellurite Blood Agar Adalah agar selective-differential enrichment yang digunakan untuk isolasi corynebacterium diphtheriae. Corynebacterium diphtheriae merupakan makhluk anaerobik fakultatif dan gram positif, ditandai dengan tidak berkapsul, tidak berspora, dan tak bergerak. Corynebacterium diphtheriae terdiri dari 3 biovar, yaitu gravis, mitis, dan intermedius. Di alam, bakteri ini terdapat dalam saluran pernapasan, dalam luka-luka, pada kulit orang yang terinfeksi, atau orang normal yang membawa bakteri. Bakteri yang berada dalam tubuh akan mengeluarkan toksin yang aktivitasnya menimbulkan penyakit difteri. Bakteri ini biasanya menyerang saluran pernafasan, terutama terutama laring, amandel dan tenggorokan. Penyakit ini sering kali diderita oleh bayi dan anak-anak. Perawatan bagi penyakit ini adalah dengan pemberian antitoksin difteri untuk menetralkan racun difteri, serta eritromisin atau penisilin untuk membunuh bakteri difteri. Sedangkan untuk pencegahan bisa dilakukan dengan vaksinasi dengan vaksin DPT.
Pada media Telluritite Blood Agar semua formula termasuk darah binatang dapat ditambahkan sebagai sumber pengaya. Beberapa formula juga menggabungkan cystine untuk memperkuat pertumbuhan bakteri fastidious, termasuk C diphtheriae. Kalium terurit adalah selektif, bahan pembeda yang bertanggungjawab dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus dan streptococcus tetapi tidak menghambat pertumbuhan C. Diphtheriae dan difteroids, difteroids yang bereaksi pada telurit, menghasilkan deposit dengan koloni.
Medium perbenihan diinokulasi dengan streak isolation dan diinkubasi pada 35°C. Koloni C. Diphtheriae berwarna hitam abu-abu (gray-black), sedangkan difteroids hijau abu-abu (gray-black) dengan titik pusatnya gelap. Staphylococus sp, batang gram-negatif, dan ragi biasa mengatasi penghambatan dan tumbuh pada medium ini. Koloni staphylococcus: besar, berkilau/mengkilap (glitening) dan hitam legam (jet-black)sedangkan gram-negatif batang dan ragi hitam abu-abu tetapi lebih besar daripada koloni C. Diphtheriae.
Adapun klasifikasi dari media Tellutite Blood Agar adalah sebagai berikut :
Gambar. 1.2 Media Tellurite Blood Agar |
- Warna Media
- Konsistensi
- Indikator
- pH
- Kegunaan
- Komposisi
|
:
:
:
:
:
:
|
Transparan
Padat Plate
Tidak mengandung indikator tetapi mengandung darah dengan kadar 5-10% dan kalium tellurite 1%
7,5
untuk isolasi bakteri bergranula volutin (Corynebacterium diphtheriae) yang selanjutnya ditanam pada gula-gula untuk difteri.
Meat extract 10.0 g
Peptone10.0 g
Sodium Chloride 5.0 g
Pottasium Tellurite 0.35 G
Horse Blood,defibrinated, lysed 7%
Agar 15.0 g
|
2.2. Cara Membuat Media Tellutite Blood Agar
Media Tellurite Blood Agar dibuat dengan penambahan darah, maka cara pembuatannya hampir sama dengan media agar darah. Adapun tahapannya yaitu :
1. Timbang serbuk Tellurite Blood agar sesuai kebutuhan, larutkan dengan aguadest dan panaskan hingga larut.
2. Sterilkan dalam autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit.
3. Tambahkan darah 5-10% dan Kalium Tellurite 1%.
4. Tuangkan kedalam cawan secara aseptis.
Cara pembenihan bakterinya yaitu medium perbenihan diinokulasi dengan streak isolation dan diinkubasi pada 35°C. Koloni C. Diphtheriae berwarna hitam abu-abu (gray-black), sedangkan difteroids hijau abu-abu (gray-black) dengan titik pusatnya gelap. Staphylococus sp, batang gram-negatif, dan ragi biasa mengatasi penghambatan dan tumbuh pada medium ini. Koloni staphylococcus : besar, berkilau/mengkilap (glitening) dan hitam legam (jet-black) sedangkan gram-negatif batang dan ragi hitam abu-abu tetapi lebih besar daripada koloni C. Diphtheriae.
2.3. Thioglicholate Borth
Thioglicholate Broth adalah all-purpose medium yang dapat digunakan untuk isolasi bakteri wide range. Sering dipakai sebagai kaldu arsip (back-up) untuk selanjutnya diinokulasi dengan plat biakan. Untuk membantu mendeteksi bakteri mendeteksi bakteri anaerob dengan jumlah sedikit yang terdapat dalam spesimen asli. Dapat dipakai untuk mempelajari fermentasi secara anaerob.
Tioglikolat, sistin, dan Na. Sulfit berperan sebagai agen pereduksi, dengan konsentrasi agar yang rendah dimaksudkan untuk mencegah penurunan difusi oksigen. Berbagai suplemen dapat ditambahkan untuk mendukung pertumbuhan bakteri fastidous, antara lain hemin (5µg/mL), vitamin K (0,1 µg/mL), dan NaHCO3 (1 mg/mL) yang dapat diotoklaf pada medium. Suplemen yang harus ditambahkan setelah mengotoklaf adalah serum kelinci atau kuda (10% v/v) dan pengaya Fildes (5% v/v).
Thioglycollate Kaldu medium basal ditambah dengan hemin, vitamin K1, dan sejumlah kecil agar ditambahkan untuk memperlambat difusi oksigen dalam media. Sebuah chip marmer (kalsium karbonat) ditambahkan ke media untuk memberikan tambahan kapasitas pH buffer dan pasokan konstan karbon. Media ini disiapkan, dibagikan dan dikemas dalam kondisi bebas oksigen untuk mencegah pembentukan produk teroksidasi sebelum digunakan.
Perbenihan cair tioglikolat adalah media penyubur, yang mengandung bahan-bahan nutrisi seperti casein, ragi dan ekstrak daging sapi serta vitamin untuk mempercepat pertumbuhan , bahan lain yang ditambahkan indikator oksidasi-reduksi (resazurin), dextrose, vitamin K1 dan hemin biasa ditambahkan pada media modifikasi thayer martin sebagai tambahan pada media ditambahkan 0,075% untuk mencegah pengaruh oksigen langsung terhadap larutan , bahan tambahan ini diberikan untuk memberikan suasasana anaerob pada bagian dasar tabung sehingga bakteri anaerob dapat tumbuh
Gambar 2.2. Anaerob Sistem Pras Thioglycollate |
2.4. Komposisi dan Cara Membuat Media Thioglicholate Borth
Media tioglikolat cair
L-Sistin P 0,5 g Natrium klorida P 2,5 g Glukosa P (C6H12O6.H2O) 5,5 g Agar P, granul (kadar air tidak lebih dari 15 %) 0,75 g Ekstrak ragi P (larut dalam air) 5,0 g Digesti pankreas kasein P 15,0 g Natrium tioglikolat P atau 0,5 g Asam tioglikolat P 0,3 ml Larutan natrium resazurin P (1 dalam 10) dibuat segar 1,0 ml Air 1000 ml pH setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2Campur dan panaskan hingga larut. Atur pH larutan hingga setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 menggunakan Natrium hidroksida 1 N. Jika perlu saring selagi panas menggunakan kertas saring. Tempatkan media dalam tabung yang sesuai, yang memberikan perbandingan permukaan dengan kedalaman media sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari setengah bagian atas media yang mengalami perubahan warna sebagai indikasi masuknya oksigen pada masa akhir inkubasi. Sterilisasi dalam otoklaf. Jika lebih dari sepertiga bagian atas terjadi warna merah muda, media dapat diperbaiki satu kali dengan pemanasan diatas tangas air atau dalam uap yang mengalir bebas hingga warna merah muda hilang. Media siap digunakan jika tidak lebih dari sepersepuluh bagian atas media berwarna merah muda. Gunakan media tioglikolat cair untuk inkubasi dalam kondisi aerob.
Media tioglikolat alternative
(untuk alat yang mempunyai lumen kecil) L-Sistin P 0,5 g Natrium klorida P 2,5 g Glukosa P (C6H12O6.H2O) 5,5 g Ekstrak ragi P (larut dalam air) 5,0 g Digesti pankreas kasein P 15,0 g Natrium tioglikolat P atau 0,5 g Asam tioglikolat P 0,3 ml Air 1000 ml pH setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 Panaskan semua bahan dalam wadah yang sesuai hingga larut. Campur, dan jika perlu, atur pH larutan hingga setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 menggunakan natrium hidroksida 1 N. Saring jika perlu, tempatkan dalam tabung yang sesuai dan sterilisasi dengan uap air. Media dibuat segar atau dipanaskan di tangas uap atau didinginkan saat akan digunakan. Tidak boleh dipanaskan kembali. Gunakan media tioglikolat alternative dengan cara yang menjamin kondisi anaerob selama masa inkubasi.
Cara Kerja Umum
1. Timbang 29,75 g dalam satu liter air larutkan dengan sempurna.
2. Lalu di sterilkan pada suhu 121°C dengan autoklaf selama 15 menit . aduk dan dinginkan sekitar 25°C.
3. Jika lebih dari 20 % dari media adalah merah muda (karena oksidasi) kembalikan kondisi anaerob dengan pemanasan selama 10 menit dalam air Bolling atau uap.
4. jangan memanaskan lebih dari sekali.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
· Tellurite Blood Agar Adalah agar selective-differential enrichment yang digunakan untuk isolasi corynebacterium diphtheriae. Corynebacterium diphtheriae merupakan makhluk anaerobik fakultatif dan gram positif, ditandai dengan tidak berkapsul, tidak berspora, dan tak bergerak. Corynebacterium diphtheriae terdiri dari 3 biovar, yaitu gravis, mitis, dan intermedius.
· Cara membuat media Tellurite Blood Agar yaitu :
1. Timbang serbuk Tellurite Blood agar sesuai kebutuhan, larutkan dengan aguadest dan panaskan hingga larut.
2. Sterilkan dalam autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit.
3. Tambahkan darah 5-10% dan Kalium Tellurite 1%.
4. Tuangkan kedalam cawan secara aseptis.
· Thioglicholate Broth adalah all-purpose medium yang dapat digunakan untuk isolasi bakteri wide range. Sering dipakai sebagai kaldu arsip (back-up) untuk selanjutnya diinokulasi dengan plat biakan. Untuk membantu mendeteksi bakteri mendeteksi bakteri anaerob dengan jumlah sedikit yang terdapat dalam spesimen asli. Dapat dipakai untuk mempelajari fermentasi secara anaerob.
· Cara membuat media Thioglicholate Borth yaitu :
1. Timbang 29,75 g dalam satu liter air larutkan dengan sempurna.
2. Lalu di sterilkan pada suhu 121°C dengan autoklaf selama 15 menit . aduk dan dinginkan sekitar 25°C.
3. Jika lebih dari 20 % dari media adalah merah muda (karena oksidasi) kembalikan kondisi anaerob dengan pemanasan selama 10 menit dalam air Bolling atau uap.
4. jangan memanaskan lebih dari sekali.
3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis memohon kritik dan saran kepada pembaca agar ada peningkatan dalam pembuata makalah sehingga penulis bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
- Anonim,2013.Media SSA Salmonella [online]. Tersedia di :
(Diakses pada tanggal 29 november 2014)
- Aripjumpunk,2013. Tioglikolat [Online]. Tersedia di:
(diakses pada tanggal 29 November 2104)
- Anonim,2013. Media Pembenihan Padat dan Cair [Online]. Tersedia di :
http://analis-oke-bgt.blogspot.com/2013/04/makalah-media-perbenihan-padat-dan-cair.html (Diakses pada tanggal 29 November 2014)
- Anonim,2010. Isolasi dan Identifikasi Corynobacterium Diptheriae [Online].Tersedia di :
https://analiskesehatan08kdi.wordpress.com/2010/03/28/isolasi-dan-identifikasi-corynobacterium-diptheriae/ (Diakses pada tanggal 30 November 2014)
- Anonim,. Thioglycollate Broth [Online]. Tersedia di :
https://sites.google.com/site/anaerobesystemspricelist/Home/pras-tubed-media/thioglycollate-broth (Diakses pada tanggal 30 November 2014)
Langganan:
Postingan (Atom)