animasi-bergerak-selamat-datang-0032

Sabtu, 10 Januari 2015

Makalah Media


TELLURITE BLOOD AGAR DAN THIOGLICHOLATE BROTH

MAKALAH MEDIA DAN REAGENSIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Media dan Reagensia
Dosen :
Isti Sofia Insani, S.Si



 

  
DISUSUN :



Intan Pirda Aulia                     1311E1013
Aisyah Fadhilah  H                 1311E1017
Hanifah Nurhasanah               1311E1028
Fauzan Adjima                         1311E1033
D3-A Analis kesehatan
KELOMPOK 5


SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
2014


 

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan  makalah “Tellurite Blood Agar dan Thioglicholate Broth”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Media dan Reagensia Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya para anggota kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Media dan Reagensia
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.



Penulis
Bandung, 30 November 201




BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu tanpa klorofil, kebanyakan berukuran 1-5 mikron. Menurut cara hidupnya, bakteri dibedakan menjadi bakteri autotrof dan bakteri heterotrof. Bakteri autotrof yaitu bakteri yang hidupnya tidak bergantung pada makhluk lain, karena dapat mensintesa makanannya sendiri. sedangkan Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidupnya tergantung pada makhluk lain, karena tidak dapat mensintesa makanannya sendiri.
Dalam suatu penelitian tertentu, pembiakan bakteri sangat diperlukan untuk mendukung suatu analisa. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan bakteri diperlukan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bakteri yang berbeda-beda jenisnya akan tumbuh pada jenis media yang berbeda pula, maka dari itu dibuatlah berbagai macam media yang sesuai dengan jenis bakteri yang akan dibiakkan. Dalam makalah ini, akan dibahas dua macam media yaitu media Tellurite Blood Agar dan media Thioglicholate Broth.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa itu media Tellurite Blood Agar?
2.      Bagaimana cara membuat media Tellurite Blood Agar?
3.      Apa itu media Thioglicholate Broth?
4.      Bagaimana cara membuat media Thioglicholate Broth?

1.3. Tujuan
1.      Untuk mengetahui media Tellurite Blood Agar.
2.      Untuk mengetahui cara membuat media Tellurite Blood Agar.
3.      Untuk mengetahui media Thioglicholate Broth.
4.      Untuk mengetahui cara membuat media Thioglicholate Broth.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tellurite Blood Agar
Tellurite Blood Agar Adalah agar selective-differential enrichment yang digunakan untuk isolasi corynebacterium diphtheriae. Corynebacterium diphtheriae merupakan makhluk anaerobik fakultatif dan gram positif, ditandai dengan tidak berkapsul, tidak berspora, dan tak bergerak. Corynebacterium diphtheriae terdiri dari 3 biovar, yaitu gravis, mitis, dan intermedius. Di alam, bakteri ini terdapat dalam saluran pernapasan, dalam luka-luka, pada kulit orang yang terinfeksi, atau orang normal yang membawa bakteri. Bakteri yang berada dalam tubuh akan mengeluarkan toksin yang aktivitasnya menimbulkan penyakit difteri. Bakteri ini biasanya menyerang saluran pernafasan, terutama terutama laring, amandel dan tenggorokan. Penyakit ini sering kali diderita oleh bayi dan anak-anak. Perawatan bagi penyakit ini adalah dengan pemberian antitoksin difteri untuk menetralkan racun difteri, serta eritromisin atau penisilin untuk membunuh bakteri difteri. Sedangkan untuk pencegahan bisa dilakukan dengan vaksinasi dengan vaksin DPT.
Pada media Telluritite Blood Agar semua formula termasuk darah binatang dapat ditambahkan sebagai sumber pengaya. Beberapa formula juga menggabungkan cystine untuk memperkuat pertumbuhan bakteri fastidious, termasuk C diphtheriae. Kalium terurit adalah selektif, bahan pembeda yang bertanggungjawab dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus dan streptococcus tetapi tidak menghambat pertumbuhan C. Diphtheriae dan difteroids, difteroids yang bereaksi pada telurit, menghasilkan deposit dengan koloni.
Medium perbenihan diinokulasi dengan streak isolation dan diinkubasi pada 35°C. Koloni C. Diphtheriae berwarna hitam abu-abu (gray-black), sedangkan difteroids hijau abu-abu (gray-black) dengan titik pusatnya gelap. Staphylococus sp, batang gram-negatif, dan ragi biasa mengatasi penghambatan dan tumbuh pada medium ini. Koloni staphylococcus: besar, berkilau/mengkilap (glitening) dan hitam legam (jet-black)sedangkan gram-negatif batang dan ragi hitam abu-abu tetapi lebih besar daripada koloni C. Diphtheriae.



Adapun klasifikasi dari media Tellutite Blood Agar adalah sebagai berikut :



 

Gambar. 1.2 Media Tellurite Blood Agar
-          Warna Media
-          Konsistensi
-          Indikator

-          pH
-          Kegunaan


-          Komposisi





:
:
:

:
:


:
Transparan
Padat Plate
Tidak mengandung indikator tetapi mengandung darah dengan kadar 5-10% dan kalium tellurite 1%
7,5
untuk isolasi bakteri bergranula volutin (Corynebacterium diphtheriae) yang selanjutnya ditanam pada gula-gula untuk difteri.
Meat extract 10.0 g
Peptone10.0 g
Sodium Chloride 5.0 g
Pottasium Tellurite 0.35 G
Horse Blood,defibrinated, lysed 7%
Agar 15.0 g

2.2. Cara Membuat Media Tellutite Blood Agar
Media Tellurite Blood Agar dibuat dengan penambahan darah, maka cara pembuatannya hampir sama dengan media agar darah. Adapun tahapannya yaitu :
1.      Timbang serbuk Tellurite Blood agar sesuai kebutuhan, larutkan dengan aguadest dan panaskan hingga larut.
2.      Sterilkan dalam autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit.
3.      Tambahkan darah 5-10% dan Kalium Tellurite 1%.
4.      Tuangkan kedalam cawan secara aseptis.
Cara pembenihan bakterinya yaitu medium perbenihan diinokulasi dengan streak isolation dan diinkubasi pada 35°C. Koloni C. Diphtheriae berwarna hitam abu-abu (gray-black), sedangkan difteroids hijau abu-abu (gray-black) dengan titik pusatnya gelap. Staphylococus sp, batang gram-negatif, dan ragi biasa mengatasi penghambatan dan tumbuh pada medium ini. Koloni staphylococcus : besar, berkilau/mengkilap (glitening) dan hitam legam (jet-black) sedangkan gram-negatif batang dan ragi hitam abu-abu tetapi lebih besar daripada koloni C. Diphtheriae.

2.3. Thioglicholate Borth

Thioglicholate Broth adalah all-purpose medium yang dapat digunakan untuk isolasi bakteri wide range. Sering dipakai sebagai kaldu arsip (back-up) untuk selanjutnya diinokulasi dengan plat biakan. Untuk membantu mendeteksi bakteri mendeteksi bakteri anaerob dengan jumlah sedikit yang terdapat dalam spesimen asli. Dapat dipakai untuk mempelajari fermentasi secara anaerob.
Tioglikolat, sistin, dan Na. Sulfit berperan sebagai agen pereduksi, dengan konsentrasi agar yang rendah dimaksudkan untuk  mencegah penurunan difusi oksigen. Berbagai suplemen dapat ditambahkan untuk mendukung pertumbuhan bakteri fastidous, antara lain hemin (5µg/mL), vitamin K (0,1 µg/mL), dan NaHCO3 (1 mg/mL) yang dapat diotoklaf pada medium. Suplemen yang harus ditambahkan setelah mengotoklaf adalah serum kelinci atau kuda (10% v/v) dan pengaya Fildes (5% v/v).
Thioglycollate Kaldu medium basal ditambah dengan hemin, vitamin K1, dan sejumlah kecil agar ditambahkan untuk memperlambat difusi oksigen dalam media. Sebuah chip marmer (kalsium karbonat) ditambahkan ke media untuk memberikan tambahan kapasitas pH buffer dan pasokan konstan karbon. Media ini disiapkan, dibagikan dan dikemas dalam kondisi bebas oksigen untuk mencegah pembentukan produk teroksidasi sebelum digunakan.
Perbenihan cair tioglikolat adalah media penyubur, yang mengandung bahan-bahan nutrisi seperti casein, ragi dan ekstrak daging sapi serta vitamin untuk mempercepat pertumbuhan , bahan lain yang ditambahkan indikator oksidasi-reduksi (resazurin), dextrose, vitamin K1 dan hemin biasa ditambahkan pada media modifikasi thayer martin sebagai tambahan pada media ditambahkan 0,075% untuk mencegah pengaruh oksigen langsung terhadap larutan , bahan tambahan ini diberikan untuk memberikan suasasana anaerob pada bagian dasar tabung sehingga bakteri anaerob dapat tumbuh



 




Gambar 2.2. Anaerob Sistem Pras Thioglycollate


2.4. Komposisi dan Cara Membuat Media Thioglicholate Borth
Media tioglikolat cair
L-Sistin P 0,5 g Natrium klorida P 2,5 g Glukosa P (C6H12O6.H2O) 5,5 g Agar P, granul (kadar air tidak lebih dari 15 %) 0,75 g Ekstrak ragi P (larut dalam air) 5,0 g Digesti pankreas kasein P 15,0 g Natrium tioglikolat P atau 0,5 g Asam tioglikolat P 0,3 ml Larutan natrium resazurin P (1 dalam 10) dibuat segar 1,0 ml Air 1000 ml pH setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2Campur dan panaskan hingga larut. Atur pH larutan hingga setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 menggunakan Natrium hidroksida 1 N. Jika perlu saring selagi panas menggunakan kertas saring. Tempatkan media dalam tabung yang sesuai, yang memberikan perbandingan permukaan dengan kedalaman media sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari setengah bagian atas media yang mengalami perubahan warna sebagai indikasi masuknya oksigen pada masa akhir inkubasi. Sterilisasi dalam otoklaf. Jika lebih dari sepertiga bagian atas terjadi warna merah muda, media dapat diperbaiki satu kali dengan pemanasan diatas tangas air atau dalam uap yang mengalir bebas hingga warna merah muda hilang. Media siap digunakan jika tidak lebih dari sepersepuluh bagian atas media berwarna merah muda. Gunakan media tioglikolat cair untuk inkubasi dalam kondisi aerob.


Media tioglikolat alternative
(untuk alat yang mempunyai lumen kecil) L-Sistin P 0,5 g Natrium klorida P 2,5 g Glukosa P (C6H12O6.H2O) 5,5 g Ekstrak ragi P (larut dalam air) 5,0 g Digesti pankreas kasein P 15,0 g Natrium tioglikolat P atau 0,5 g Asam tioglikolat P 0,3 ml Air 1000 ml pH setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 Panaskan semua bahan dalam wadah yang sesuai hingga larut. Campur, dan jika perlu, atur pH larutan hingga setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 menggunakan natrium hidroksida 1 N. Saring jika perlu, tempatkan dalam tabung yang sesuai dan sterilisasi dengan uap air. Media dibuat segar atau dipanaskan di tangas uap atau didinginkan saat akan digunakan. Tidak boleh dipanaskan kembali. Gunakan media tioglikolat alternative dengan cara yang menjamin kondisi anaerob selama masa inkubasi.
Cara Kerja Umum
1.      Timbang 29,75 g dalam satu liter air larutkan dengan sempurna.
2.      Lalu di sterilkan pada suhu 121°C dengan autoklaf selama 15 menit . aduk dan dinginkan sekitar 25°C.
3.      Jika lebih dari 20 % dari media adalah merah muda (karena oksidasi) kembalikan kondisi anaerob dengan pemanasan selama 10 menit dalam air Bolling atau uap.
4.      jangan memanaskan lebih dari sekali.





BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
·         Tellurite Blood Agar Adalah agar selective-differential enrichment yang digunakan untuk isolasi corynebacterium diphtheriae. Corynebacterium diphtheriae merupakan makhluk anaerobik fakultatif dan gram positif, ditandai dengan tidak berkapsul, tidak berspora, dan tak bergerak. Corynebacterium diphtheriae terdiri dari 3 biovar, yaitu gravis, mitis, dan intermedius.
·         Cara membuat media Tellurite Blood Agar yaitu :
1.      Timbang serbuk Tellurite Blood agar sesuai kebutuhan, larutkan dengan aguadest dan panaskan hingga larut.
2.      Sterilkan dalam autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit.
3.      Tambahkan darah 5-10% dan Kalium Tellurite 1%.
4.      Tuangkan kedalam cawan secara aseptis.
·         Thioglicholate Broth adalah all-purpose medium yang dapat digunakan untuk isolasi bakteri wide range. Sering dipakai sebagai kaldu arsip (back-up) untuk selanjutnya diinokulasi dengan plat biakan. Untuk membantu mendeteksi bakteri mendeteksi bakteri anaerob dengan jumlah sedikit yang terdapat dalam spesimen asli. Dapat dipakai untuk mempelajari fermentasi secara anaerob.
·         Cara membuat media Thioglicholate Borth yaitu :
1.      Timbang 29,75 g dalam satu liter air larutkan dengan sempurna.
2.      Lalu di sterilkan pada suhu 121°C dengan autoklaf selama 15 menit . aduk dan dinginkan sekitar 25°C.
3.      Jika lebih dari 20 % dari media adalah merah muda (karena oksidasi) kembalikan kondisi anaerob dengan pemanasan selama 10 menit dalam air Bolling atau uap.
4.      jangan memanaskan lebih dari sekali.
3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis memohon kritik dan saran kepada pembaca agar ada peningkatan dalam pembuata makalah sehingga penulis bisa lebih baik lagi.



DAFTAR PUSTAKA

-          Anonim,2013.Media SSA Salmonella [online]. Tersedia di :
(Diakses pada tanggal 29 november 2014)
-          Aripjumpunk,2013. Tioglikolat [Online]. Tersedia di:
(diakses pada tanggal 29 November 2104)
-          Anonim,2013. Media Pembenihan Padat dan Cair [Online]. Tersedia di :
-          Anonim,2010. Isolasi dan Identifikasi Corynobacterium Diptheriae [Online].Tersedia di :
-          Anonim,. Thioglycollate Broth [Online]. Tersedia di :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar