animasi-bergerak-selamat-datang-0032

Senin, 12 Januari 2015

Materi Publisher "Kimia"

KIMIA UNSUR

Setelah para ahli secara terus-menerus menemukan unsur-unsur baru, maka jumlah unsur semakin banyak dan hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam mempelajarinya, jika tidak ada cara yang praktis untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, para ahli berusaha membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha tersebut adalah terciptanya suatu tabel unsur yang disebut sistem periodik unsur. Sistem periodik unsur ini mengandung banyak sekali informasi tentang sifat-sifat unsur, sehingga sangat membantu dalam mempelajari unsur-unsur yang kini berjumlah tidak kurang dari 118, yang meliputi unsur alam dan unsur sintetis.
Upaya untuk mengelompokkan unsur-unsur ke dalam kelompok-kelompok tertentu sebenarnya sudah dilakukan para ahli sejak dulu, tetapi pengelompokan masa itu masih sederhana. Pengelompokan yang paling sederhana ialah membagi unsur ke dalam kelompok logam dan nonlogam.
Seiring perkembangan ilmu kimia, usaha pengelompokan unsur-unsur yang semakin banyak tersebut dilakukan oleh para ahli dengan berbagai dasar pengelompokan yang berbeda-beda, tetapi tujuan akhirnya sama, yaitu mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat unsur.



VISKOSITAS



Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang dapat berupa gas ataupun zat cair. Salah satu sifat yang dimiliki oleh fluida adalah viskositas. Viskositas merupakan sifat fluida yang menghambat fluida tersebut saat mengalir. Kadang-kadang viskositas ini diserupakan dengan kekentalan. Fluida yang kental (viskositas) akan mengalir lebih lama dalam suatu pipa daripada fluida yang kurang kental sifat viskositas ini sangat diperhatikan dalam perihal yang melibatkan aliran fluida maupun minyak pelumas mesin. Pelumas mesin ber viskositas tinggi lebih baik digunakan daripada yang bernilai rendah. Tetapi jika tinggi viskositasnya justru akan menghambat gerakan mesin tersebut.
Nilai koefisien viskositas suatu fluida sangat tergantung pada suhu. Pada suhu tinggi nilai koefisien viskositas itu akan menurun. Artinya, fluida itu akan semakin encer jika suhunya semakin tinggi. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Macam-macam viskositas menurut lewis (1987) :
- Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate. Viskositasut  dinamik disebut juga koefisien viskositas.
- Viskositas kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya. Viskositas ini dinyatakan dalam satuan stok (St) pada cgs dan m2/s pada SI.
- Viskositas relative dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau suspense biasanya dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan murni.
Untuk mengukur besarnya viskositas, digunakan alat viscometer. Adapun beberapa viscometer yang serig digunakan untuk mengatur viskositas suatu larutan, yaitu :

- Viscometer Ostwald : pada viscometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk volume V (antara tanda A dan B) melalui pipa kapiler yang vertical. Jumlah tekanan (P) dalam hokum poiseuille adalah perbedaan tekanan antara permukaan cairan, dan berbanding lurus dengan ᵨ.
- Viscometer hoppler : yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati cairan padajarak atau tinggi tertentu.
- Viscometer cup dan bob : prinsip kerjanya sampel digesar dalam ruangan antara dinding luar dari bib dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.

- Viscometer Cone dan Plate : cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah_tengah papan, kemudian dinaikan hingga posisidibawah kerucut yang berputar.


MENGAPE ES MENGAMBANG DIATAS AIR ?

Alasan mengapa es lebih ringan daripada air adalah massa es tertentu yang terjadi lebih kosong daripada ketika massa yang sama sebagai air. Hal ini terkait dengan “ikatan hidrogen”

Ikatan hidrogen
Molekul air terdiri dari dua tom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat dengan membagi electron mereka antara satu dan lainnya. Ikatan ini disebut “ikatan kovalen”
Bagaimanapun, karena atom oksigen menarik electron lebih kuat dari atom hidrogen, atom oksigen dalam molekul air sedikit lebih negative dan atom hidrogen sedikit lebih positif. Jadi molekul air yang berdekatan tertarik antara satu dengan yang lainnya melalui atom oksigen yang sedikit lebih negative dan atom hidrogen yang sedikit lebih positif. Interaksi ini disebut “ikatan hidrogen”. Ikatan hidrogen lebih lemah daripada ikatan kovalen, namun, ikatan jenis ini memiliki efek yang besar karena terdaat banyak ikatan hidrogen.
Struktur es dan air.
Es memiliki struktur intan karena ikatan hidrogen. Air tidak memiliki struktur yang demikian teratur, tai molekul air mendekat satu dan lainnya karena ikatan hidrogen.

Lihatlah struktur sebenarnya antara es dan air (lihat gambar di bawah, gambar diberikan oleh Math Mol). Bola merah mewakili atom oksigen dan bola putih mewakili atom hidrogen.

       struktur es                                                                   struktur air


Tidak ada komentar:

Posting Komentar