animasi-bergerak-selamat-datang-0032

Senin, 12 Januari 2015

Materi Publisher "Tips-Tips"

EMPAT MAKANAN PEMBERSIH LIVER

Liver atau hati merupakan organ yang sering diabaikan kesehatannya. Padahal liver memiliki pekerjaan berat, karena 'bertanggung jawab' pada lebih dari 500 fungsi yang berbeda.
Fungsi-fungsi tersebut antara lain mengeluarkan racun dalam tubuh, menyimpan vitamin tertentu, mengontrol kolesterol serta metabolisme lemak, dan mengatur hormon.
Setiap hari Anda terpapar polusi dan racun, akibatnya liver 'bekerja berat'. Apalagi jika Anda perokok dan sering mengonsumsi alkohol. Untuk itu, bantulah kerja liver dengan membersihkannya yaitu perbanyak konsumsi makan berikut.
  • minum air perasa lemon. Minum air putih yang cukup. Sesekali tambahkan perasan satu buah jeruk lemon ke dalam air putih yang Anda minum. Hal ini bisa membantu tubuh untuk mengeluarkan racun melalui gerakan usus dan urine.
  • Konsumsi bawang putih dam merah. Minum air putih yang cukup. Sesekali tambahkan perasan satu buah jeruk lemon ke dalam air putih yang Anda minum. Hal ini bisa membantu tubuh untuk mengeluarkan racun melalui gerakan usus dan urine.
  • Vitamin C 1000 mg. Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sambil membersihkan liver adalah dengan konsumsi vitamin C
  • The bungadandelion. Penelitian dalam 'Australian Journal of Medical Herbalism' menemukan, kandungan zat dalam akar dandelion bisa membantu regenerasi sel di liver.


PEMBELAJARAN DENGAN VIDEO ANAK-ANAK

Video anak-anak merupakan alah satu fasilitas yang tepat untuk belajar. Dengan tampilan audio visual yang menarik memberikan semangat yang lebih kepada anak-anak untuk belajar.
Video anak-anak yang disajikan hendaknya memiliki kualitas yang baik serta isi yang mendidik. Dengan video anak dapat terbantu untuk memahami suatu objek dan penjelasan melalui gambar tiga dimensi yang tentunya memiliki sistem sudut pandang yang berbeda.
Video anak-anak juga menyajikan manfaat yang multifungsi berupa aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Sebagai sarana meningkatkan kognitif anak, video dapat menjelaskan kepada anak dengan berbagai gaya pembicaraan dan pengetahuan yang berbeda-beda, Dalam ranah afeksi, video anak bermanfaat untuk mengolah emosi jiwa seperti adegan yang membuat anak-anak tertawa ketika ada adegan lucu, menangis ketika adegan sedih sedang berlangsung, dan tersenyum ketika ada adegan yang menggelitik hati.
Untuk ranah psikomotorik, video anak-anak bermanfaat untuk membantu sistem kerja otak anak dalam melakukan dan menciptakan sesuatu. Dengan demonstrasi pembuatan kerajinan tangan atau pembuatan berbagai macam bentuk hewan melalui origami yang ada di dalam video, anak dapat mengaplikasikannya secara langsung. Secara tidak langsung terjadi peningkatan kemampuan psikomotorik dalam diri anak.

Sedangkan untuk ranah interpersonal, video anak-anak berperan untuk memberi kesempatan kepada anak dalam mendiskusikan sesuatu secara bersama sama. Dengan menyaksikan tayangan video secara bersama-sama mereka dapat memperoleh kesimpulan yang kemudian disalurkan dalam bentuk hubungan sosial di dalam diskusi dan interaksi sesama.

Materi Publisher "English"

STORY TELLING  “BIOGRAPHY OF AVICENNA”


Ibn Sīnā, or in Arabic writing Abū ʿAlī al-usayn ibn ʿAbd Allāh ibn Al-Hasan ibn Ali ibn Sīnā or by his Latinized name Avicenna, was a Persian polymath, he is father of modern medicine who wrote almost 450 works on a wide range of subjects, of which around 240 have survived. In particular, 150 of his surviving works concentrate on philosophy and 40 of them concentrate on medicine.
His most famous works are The Book of Healing, a vast philosophical and scientific encyclopedia, and The Canon of Medicine, which was a standard medical text at many medieval universities. The Canon of Medicine was used as a textbook in the universities of Montpellier and Leuven as late as 1650.Ibn Sīnā's Canon of Medicine provides an overview of all aspects of medicine according to the principles of Galen (and Hippocrates).

His corpus also includes writing on philosophy, astronomy, alchemy, geology, psychology, Islamic theology, logic, mathematics, physics, as well as poetry.He is regarded as the most famous and influential polymath of the Islamic Golden Age.

Materi Publisher "Kimia"

KIMIA UNSUR

Setelah para ahli secara terus-menerus menemukan unsur-unsur baru, maka jumlah unsur semakin banyak dan hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam mempelajarinya, jika tidak ada cara yang praktis untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, para ahli berusaha membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha tersebut adalah terciptanya suatu tabel unsur yang disebut sistem periodik unsur. Sistem periodik unsur ini mengandung banyak sekali informasi tentang sifat-sifat unsur, sehingga sangat membantu dalam mempelajari unsur-unsur yang kini berjumlah tidak kurang dari 118, yang meliputi unsur alam dan unsur sintetis.
Upaya untuk mengelompokkan unsur-unsur ke dalam kelompok-kelompok tertentu sebenarnya sudah dilakukan para ahli sejak dulu, tetapi pengelompokan masa itu masih sederhana. Pengelompokan yang paling sederhana ialah membagi unsur ke dalam kelompok logam dan nonlogam.
Seiring perkembangan ilmu kimia, usaha pengelompokan unsur-unsur yang semakin banyak tersebut dilakukan oleh para ahli dengan berbagai dasar pengelompokan yang berbeda-beda, tetapi tujuan akhirnya sama, yaitu mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat unsur.



VISKOSITAS



Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang dapat berupa gas ataupun zat cair. Salah satu sifat yang dimiliki oleh fluida adalah viskositas. Viskositas merupakan sifat fluida yang menghambat fluida tersebut saat mengalir. Kadang-kadang viskositas ini diserupakan dengan kekentalan. Fluida yang kental (viskositas) akan mengalir lebih lama dalam suatu pipa daripada fluida yang kurang kental sifat viskositas ini sangat diperhatikan dalam perihal yang melibatkan aliran fluida maupun minyak pelumas mesin. Pelumas mesin ber viskositas tinggi lebih baik digunakan daripada yang bernilai rendah. Tetapi jika tinggi viskositasnya justru akan menghambat gerakan mesin tersebut.
Nilai koefisien viskositas suatu fluida sangat tergantung pada suhu. Pada suhu tinggi nilai koefisien viskositas itu akan menurun. Artinya, fluida itu akan semakin encer jika suhunya semakin tinggi. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Macam-macam viskositas menurut lewis (1987) :
- Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate. Viskositasut  dinamik disebut juga koefisien viskositas.
- Viskositas kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya. Viskositas ini dinyatakan dalam satuan stok (St) pada cgs dan m2/s pada SI.
- Viskositas relative dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau suspense biasanya dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan murni.
Untuk mengukur besarnya viskositas, digunakan alat viscometer. Adapun beberapa viscometer yang serig digunakan untuk mengatur viskositas suatu larutan, yaitu :

- Viscometer Ostwald : pada viscometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk volume V (antara tanda A dan B) melalui pipa kapiler yang vertical. Jumlah tekanan (P) dalam hokum poiseuille adalah perbedaan tekanan antara permukaan cairan, dan berbanding lurus dengan ᵨ.
- Viscometer hoppler : yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati cairan padajarak atau tinggi tertentu.
- Viscometer cup dan bob : prinsip kerjanya sampel digesar dalam ruangan antara dinding luar dari bib dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.

- Viscometer Cone dan Plate : cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah_tengah papan, kemudian dinaikan hingga posisidibawah kerucut yang berputar.


MENGAPE ES MENGAMBANG DIATAS AIR ?

Alasan mengapa es lebih ringan daripada air adalah massa es tertentu yang terjadi lebih kosong daripada ketika massa yang sama sebagai air. Hal ini terkait dengan “ikatan hidrogen”

Ikatan hidrogen
Molekul air terdiri dari dua tom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat dengan membagi electron mereka antara satu dan lainnya. Ikatan ini disebut “ikatan kovalen”
Bagaimanapun, karena atom oksigen menarik electron lebih kuat dari atom hidrogen, atom oksigen dalam molekul air sedikit lebih negative dan atom hidrogen sedikit lebih positif. Jadi molekul air yang berdekatan tertarik antara satu dengan yang lainnya melalui atom oksigen yang sedikit lebih negative dan atom hidrogen yang sedikit lebih positif. Interaksi ini disebut “ikatan hidrogen”. Ikatan hidrogen lebih lemah daripada ikatan kovalen, namun, ikatan jenis ini memiliki efek yang besar karena terdaat banyak ikatan hidrogen.
Struktur es dan air.
Es memiliki struktur intan karena ikatan hidrogen. Air tidak memiliki struktur yang demikian teratur, tai molekul air mendekat satu dan lainnya karena ikatan hidrogen.

Lihatlah struktur sebenarnya antara es dan air (lihat gambar di bawah, gambar diberikan oleh Math Mol). Bola merah mewakili atom oksigen dan bola putih mewakili atom hidrogen.

       struktur es                                                                   struktur air


Makalah kimia Organik



PIRIMIDIN
MAKALAH
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Kimia Organik II yang diberikan oleh dosen : Dra. Euis Yuliani, M.Si

 


Oleh :
Kelompok 1
Dwi Aprilia Kurnia
Nandi Adiatma
Dara Kusumaningrum
Witrya Dewi Supriatin
Hanifah Nurhasanah
(1311E1004)
(1311E1014)
(1311E1018)
(1311E1021)
(1311E1028)
D3A Analis Kesehatan

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG
Jl. Padasuka Atas No. 233 Bandung 40192, Tel/Faks (022) 7203733
2014


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan  makalah “PIRIMIDIN”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia Organik II di Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya para anggota kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah kimia organik II.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.



Penulis
Bandung, 11 Januari 2015



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Senyawa heterosiklik atau heterolingkar adalah sejenis senyawa kimia yang mempunyai struktur cincin yang mengandung atom selain karbon, seperti belerang, oksigen, ataupun nitrogen yang merupakan bagian dari cincin tersebut.[1] Senyawa-senyawa heterosiklik dapat berupa cincin aromatik sederhana ataupun cincin non-aromatik. Beberapa contohnya adalah piridina (C5H5N), pirimidina (C4H4N2) dan dioksana (C4H8O2).
Perlu diperhatikan pula senyawa-senyawa seperti siklopropana dan sikloheksana bukanlah senyawa heterosiklik. Senyawa tersebut hanyalah sikloalkana. Prefiks 'siklik' merujuk pada struktur cincin, sedangkan 'hetero' merujuk pada atom selain karbon. Banyak senyawa heterosiklik yang merupakan zat karsinogenik.
Pada makalah ini akan dibahas tentang salah satu senyawa heterosiklik aromatik yaitu pirimidin.

1.2.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana struktur senyawa pirimidin?
2.      Apa fungsi pirimidin?
3.      Bagaiman sifat kimia dan sintesis pirimidin?
4.      Bagaimana sejarah singkat pirimidin?

1.3.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui struktur pirimidin.
2.      Untuk mengetahui fungsi pirimidin.
3.      Untuk mengetahui sifat kimia dan sintesis pirimidin.
4.      Untuk mengetahui sejarah singkat pirimidin.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengetrian dan Struktur Pirimidin
Pirimidin adalah salah satu dari dua keluarga yang penting secara biologis molekul yang mengandung nitrogen disebut basa nitrogen. (Purin adalah keluarga lainnya dari basa nitrogen.) Pirimidin dapat diidentifikasi dengan struktur mereka: enam atom dalam bentuk cincin. Cincin ini dikenal sebagai cincin pirimidin. Cincin pirimidin adalah senyawa heterosiklik, yang berarti mengandung atom dari setidaknya dua unsur yang berbeda. Senyawa homosiklik, di sisi lain, mengandung atom dari satu unsur. Pikirkan ‘heteros’, kata Yunani untuk lain atau berbeda, mengingat ada dua unsur dalam senyawa heterosiklik.
Cincin pirimidin terdiri dari dua atom nitrogen dan empat atom karbon. Atom nitrogen dan karbon dalam cincin pirimidin selalu diatur dengan cara yang sama, dengan dua atom nitrogen dipisahkan oleh satu atom karbon dan tiga posisi lain yang tersedia ditempati oleh atom karbon. Empat atom hidrogen yang melekat pada bagian luar cincin pirimidin untuk menstabilkan listrik. (Dalam diagram ini, atom karbon berwarna abu-abu, atom nitrogen biru, dan atom hidrogen berwarna putih.) Pirimidin yang berbeda dibentuk dengan menempatkan atom yang berbeda di berbagai posisi di sekitar cincin pirimidin.









Gambar 1.2. Struktur Pirimidin
Gambar 2.2. Diagram Cincin Pirimidin




 
Cincin pirimidin menyediakan tulang punggung untuk sejumlah molekul alami dan sintetis. Misalnya, tiamin, atau vitamin B1, didasarkan pada cincin pirimidin. Banyak antibiotik alami (bleomisin, misalnya) dan bermacam-macam alkaloid dari tanaman dan organisme laut juga berasal dari pirimidin. Alkaloid berbasis pirimidin memenuhi berbagai fungsi dalam organisme hidup, termasuk perlindungan dari predator, parasit dan infeksi.
Mengambil petunjuk mereka dari alam, para ilmuwan telah mengembangkan berbagai macam agen farmakologis yang didasarkan pada cincin pirimidin. Fluorouracil (obat anti-kanker), AZT (obat anti-HIV), Pentothal (obat bius), dan trimetoprim (antibiotik) ini adalah beberapa contoh dari pirimidin.

2.2.  Fungsi Pirimidin
       Fungsi yang paling penting dari pirimidin adalah dalam pembangunan asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Materi genetik ini, yang memandu sel-sel Anda sehari-hari fungsi dan menjamin reproduksi setiap makhluk hidup di bumi, tidak akan ada tanpa pirimidin. Ketika dipasangkan dengan purin, pirimidin berfungsi sebagai blok bangunan untuk DNA, yang merupakan dasar untuk gen dan kromosom. Ketika dimasukkan ke dalam RNA, pirimidin berpartisipasi dalam mekanisme yang menghasilkan semua protein dalam sel Anda.
       Tiga basa pirimidin (timin, sitosin, dan urasil) dan dua basis purin (adenin dan guanin) adalah semua yang diperlukan untuk menghasilkan keragaman mengejutkan diamati dalam banyak spesies di planet kita. Pencocokan satu basa pirimidin dengan satu basa purin membentuk pasangan basa. Pasangan basa ini bergabung dengan satu sama lain untuk membentuk yang panjang, rantai untai ganda DNA. gulungan Rantai DNA untuk membentuk kromosom. Meskipun setiap pasangan basa dalam DNA selalu terdiri dari satu basa pirimidin dan satu basa purin, penataan ulang hasil pasangan basa dalam urutan DNA yang berbeda. Perbedaan urutan DNA membuat masing-masing spesies di alam yang unik. (Ingat: Setiap pasangan basa dalam DNA terdiri dari satu basa pirimidin dan satu basa purin.) Demikian pula, pirimidin dan purin yang digunakan untuk membentuk rantai untai tunggal RNA yang ‘membaca’ gen Anda dan menerjemahkan informasi yang menjadi protein.










Baris diagram notasi ini menggambarkan tiga pirimidin ditemukan dalam DNA dan RNA. Sementara kedua dari purin (adenin dan guanin) yang hadir dalam RNA dan DNA, komposisi pirimidin RNA dan DNA sedikit berbeda. Sitosin hadir dalam kedua RNA dan DNA. Namun, sedangkan DNA mengandung timin, RNA mengandung urasil. Sekali lagi, sitosin ditemukan di kedua DNA dan RNA; urasil biasanya hanya ditemukan di RNA, dan timin biasanya hanya ditemukan dalam DNA.

2.3.  Sifat Kimia dan Sintesis Pirimidin
       Menurut klasifikasi Albert, heterosiklik enam karbon dapat dikatakan "π-deficient" ("kekurangan π"). Substitusi oleh gugus elektronegatif atau atom nitrogen tambahan dalam cincin secara signifikan meningkatkan "kekurangan π" itu. Efek ini juga menurunkan kadar basa. Sebagaimana piridin, dalam pirimidin densitas elektron π menurun sampai taraf lebih besar. Karenanya, substitusi aromatik elektrofilik lebih sulit sementara substitusi aromatik nukleofilik terbantu. Contoh jenis reaksi terakhir adalah penghilangan gugus amino dalam 2-aminopirimidina oleh klor dan reaksi sebaliknya.
       Ketersediaan pasangan elektron tunggal (kadar basa) menurun dibandingkan piridin. Dibandingkan piridin, N-alkilasi dan N-oksidasi lebih sulita. Nilai pKa untuk pirimidin terprotonasi adalah 1,23 dibandingkan 5,30 untuk piridin. Protonasi dan tambahan elektrofilik lain akan terjadi pada hanya satu nitrogen karena deaktivasi lebih lanjut oleh nitrogen kedua. Posisi 2-, 4-, dan 6- pada cincin pirimidin merupakan analog kekurangan elektron dari senyawa pyridin dan nitro- serta dinitrobenzena. Posisi 5 lebih rendah tingkat kekurangan elektronnya dan substituen di sana sangat stabil. Namun, substitusi eletrofilik relatif lancar pada posisi 5, termasuk nitrasi dan halogenasi.
       Reduksi dalam stabilisasi resonansi pirimidin dapat lebih menghasilkan reaksi adisi dan pemutusan cincin daripada substitusi. Salah satu manifestasinya dapat diamati pada "Dimroth rearrangement". Pirimidin juga ditemukan pada meteorit, tetapi para ilmuwan masih tidak tahu asal usulnya. Pirimidin juga secara fotolitik mengalami dekomposisi menjadi urasil di bawah cahaya UV.
Sintesis
       Sebagaimana seringkali dijumpai pada sistem heterosiklik induk, sintesis pirimidin tidak begitu lazim dan biasanya dilakukan dengan menghilangan gugus fungsi dari derivatif. Sintesis primer dalam jumlah besar melibatkan formamida telah dilaporkan.  Sebagai suatu kelas, pirimidin biasanya disintesis melalui “Principal Synthesis” melibatkan siklisasi senyawa beta-dikarbonil dengan senyawa N-C-N. Reaksi sebelumnya dengan amidina menghasilkan substitusi pirimidin pada posisi 2, biasanya dengan urea menghasilkan 2-pirimidion, dan dengan guanidina menghasilkan 2-aminopirimidina.



 









Karena menurunnya kadar basa dibandingkan piridin, substitusi elektrofilik pirimidina kurang lancar. Protonasi atau alkilasi biasanya berlangsung pada hanya satu atom nitrogen dalam cincin. Oksidasi-N mono terjadi melalui reaksi dengan perasida.

2.4.  Sejarah Singkat Pirimidin
       Pirimidin adalah molekul primitif. Bahkan, banyak ilmuwan percaya pirimidin yang hadir di bumi sebelum asal usul kehidupan. Analisis meteorit Murchison, yang jatuh ke bumi pada tahun 1969, mengungkapkan bahwa pirimidin dan purin ada sekitar waktu tata surya kita lahir. Penemuan tersebut memberikan bukti menggoda bahwa senyawa ini ada di sistem tata surya lain, juga. Jika kondisi tempat lain yang pernah cermin yang ditemukan di bumi primitif, pirimidin dapat terletak di kromosom organisme hidup di dunia yang jauh.
BAB III
PENUTUP

3.1.  Simpulan
       Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil beberapa poin kesimpulan diantaranya :
1.      Pirimidin adalah salah satu dari dua keluarga yang penting secara biologis molekul yang mengandung nitrogen disebut basa nitrogen. Pirimidin dapat diidentifikasi dengan struktur mereka: enam atom dalam bentuk cincin. Cincin ini dikenal sebagai cincin pirimidin. Cincin pirimidin adalah senyawa heterosiklik, yang berarti mengandung atom dari setidaknya dua unsur yang berbeda. Senyawa homosiklik, di sisi lain, mengandung atom dari satu unsur.
2.      Fungsi yang paling penting dari pirimidin adalah dalam pembangunan asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Tiga basa pirimidin (timin, sitosin, dan urasil) dan dua basis purin (adenin dan guanin) adalah semua yang diperlukan untuk menghasilkan keragaman mengejutkan diamati dalam banyak spesies di planet kita.
3.      Pirimidin biasanya disintesis melalui “Principal Synthesis” melibatkan siklisasi senyawa beta-dikarbonil dengan senyawa N-C-N.

3.2.  Saran
       Senyawa organik sangat sering kita temui di alam. Maka kita harus lebih mengenal dan mempelajari senyawa-senyawa tersebut meskipun tidak semua, karena alam ini sangat kaya. Dengan makalah ini penulis menyarankan, untuk menambah pengetahuan tentang senyawa organik, karena dengan kita lebih mengetahui senyawa alam akan menambah rasa syukur kita kepada pencipta-Nya.


 

Sabtu, 10 Januari 2015

Makalah Media


TELLURITE BLOOD AGAR DAN THIOGLICHOLATE BROTH

MAKALAH MEDIA DAN REAGENSIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Media dan Reagensia
Dosen :
Isti Sofia Insani, S.Si



 

  
DISUSUN :



Intan Pirda Aulia                     1311E1013
Aisyah Fadhilah  H                 1311E1017
Hanifah Nurhasanah               1311E1028
Fauzan Adjima                         1311E1033
D3-A Analis kesehatan
KELOMPOK 5


SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
2014


 

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan  makalah “Tellurite Blood Agar dan Thioglicholate Broth”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Media dan Reagensia Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya para anggota kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Media dan Reagensia
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.



Penulis
Bandung, 30 November 201




BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu tanpa klorofil, kebanyakan berukuran 1-5 mikron. Menurut cara hidupnya, bakteri dibedakan menjadi bakteri autotrof dan bakteri heterotrof. Bakteri autotrof yaitu bakteri yang hidupnya tidak bergantung pada makhluk lain, karena dapat mensintesa makanannya sendiri. sedangkan Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidupnya tergantung pada makhluk lain, karena tidak dapat mensintesa makanannya sendiri.
Dalam suatu penelitian tertentu, pembiakan bakteri sangat diperlukan untuk mendukung suatu analisa. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan bakteri diperlukan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bakteri yang berbeda-beda jenisnya akan tumbuh pada jenis media yang berbeda pula, maka dari itu dibuatlah berbagai macam media yang sesuai dengan jenis bakteri yang akan dibiakkan. Dalam makalah ini, akan dibahas dua macam media yaitu media Tellurite Blood Agar dan media Thioglicholate Broth.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa itu media Tellurite Blood Agar?
2.      Bagaimana cara membuat media Tellurite Blood Agar?
3.      Apa itu media Thioglicholate Broth?
4.      Bagaimana cara membuat media Thioglicholate Broth?

1.3. Tujuan
1.      Untuk mengetahui media Tellurite Blood Agar.
2.      Untuk mengetahui cara membuat media Tellurite Blood Agar.
3.      Untuk mengetahui media Thioglicholate Broth.
4.      Untuk mengetahui cara membuat media Thioglicholate Broth.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tellurite Blood Agar
Tellurite Blood Agar Adalah agar selective-differential enrichment yang digunakan untuk isolasi corynebacterium diphtheriae. Corynebacterium diphtheriae merupakan makhluk anaerobik fakultatif dan gram positif, ditandai dengan tidak berkapsul, tidak berspora, dan tak bergerak. Corynebacterium diphtheriae terdiri dari 3 biovar, yaitu gravis, mitis, dan intermedius. Di alam, bakteri ini terdapat dalam saluran pernapasan, dalam luka-luka, pada kulit orang yang terinfeksi, atau orang normal yang membawa bakteri. Bakteri yang berada dalam tubuh akan mengeluarkan toksin yang aktivitasnya menimbulkan penyakit difteri. Bakteri ini biasanya menyerang saluran pernafasan, terutama terutama laring, amandel dan tenggorokan. Penyakit ini sering kali diderita oleh bayi dan anak-anak. Perawatan bagi penyakit ini adalah dengan pemberian antitoksin difteri untuk menetralkan racun difteri, serta eritromisin atau penisilin untuk membunuh bakteri difteri. Sedangkan untuk pencegahan bisa dilakukan dengan vaksinasi dengan vaksin DPT.
Pada media Telluritite Blood Agar semua formula termasuk darah binatang dapat ditambahkan sebagai sumber pengaya. Beberapa formula juga menggabungkan cystine untuk memperkuat pertumbuhan bakteri fastidious, termasuk C diphtheriae. Kalium terurit adalah selektif, bahan pembeda yang bertanggungjawab dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus dan streptococcus tetapi tidak menghambat pertumbuhan C. Diphtheriae dan difteroids, difteroids yang bereaksi pada telurit, menghasilkan deposit dengan koloni.
Medium perbenihan diinokulasi dengan streak isolation dan diinkubasi pada 35°C. Koloni C. Diphtheriae berwarna hitam abu-abu (gray-black), sedangkan difteroids hijau abu-abu (gray-black) dengan titik pusatnya gelap. Staphylococus sp, batang gram-negatif, dan ragi biasa mengatasi penghambatan dan tumbuh pada medium ini. Koloni staphylococcus: besar, berkilau/mengkilap (glitening) dan hitam legam (jet-black)sedangkan gram-negatif batang dan ragi hitam abu-abu tetapi lebih besar daripada koloni C. Diphtheriae.



Adapun klasifikasi dari media Tellutite Blood Agar adalah sebagai berikut :



 

Gambar. 1.2 Media Tellurite Blood Agar
-          Warna Media
-          Konsistensi
-          Indikator

-          pH
-          Kegunaan


-          Komposisi





:
:
:

:
:


:
Transparan
Padat Plate
Tidak mengandung indikator tetapi mengandung darah dengan kadar 5-10% dan kalium tellurite 1%
7,5
untuk isolasi bakteri bergranula volutin (Corynebacterium diphtheriae) yang selanjutnya ditanam pada gula-gula untuk difteri.
Meat extract 10.0 g
Peptone10.0 g
Sodium Chloride 5.0 g
Pottasium Tellurite 0.35 G
Horse Blood,defibrinated, lysed 7%
Agar 15.0 g

2.2. Cara Membuat Media Tellutite Blood Agar
Media Tellurite Blood Agar dibuat dengan penambahan darah, maka cara pembuatannya hampir sama dengan media agar darah. Adapun tahapannya yaitu :
1.      Timbang serbuk Tellurite Blood agar sesuai kebutuhan, larutkan dengan aguadest dan panaskan hingga larut.
2.      Sterilkan dalam autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit.
3.      Tambahkan darah 5-10% dan Kalium Tellurite 1%.
4.      Tuangkan kedalam cawan secara aseptis.
Cara pembenihan bakterinya yaitu medium perbenihan diinokulasi dengan streak isolation dan diinkubasi pada 35°C. Koloni C. Diphtheriae berwarna hitam abu-abu (gray-black), sedangkan difteroids hijau abu-abu (gray-black) dengan titik pusatnya gelap. Staphylococus sp, batang gram-negatif, dan ragi biasa mengatasi penghambatan dan tumbuh pada medium ini. Koloni staphylococcus : besar, berkilau/mengkilap (glitening) dan hitam legam (jet-black) sedangkan gram-negatif batang dan ragi hitam abu-abu tetapi lebih besar daripada koloni C. Diphtheriae.

2.3. Thioglicholate Borth

Thioglicholate Broth adalah all-purpose medium yang dapat digunakan untuk isolasi bakteri wide range. Sering dipakai sebagai kaldu arsip (back-up) untuk selanjutnya diinokulasi dengan plat biakan. Untuk membantu mendeteksi bakteri mendeteksi bakteri anaerob dengan jumlah sedikit yang terdapat dalam spesimen asli. Dapat dipakai untuk mempelajari fermentasi secara anaerob.
Tioglikolat, sistin, dan Na. Sulfit berperan sebagai agen pereduksi, dengan konsentrasi agar yang rendah dimaksudkan untuk  mencegah penurunan difusi oksigen. Berbagai suplemen dapat ditambahkan untuk mendukung pertumbuhan bakteri fastidous, antara lain hemin (5µg/mL), vitamin K (0,1 µg/mL), dan NaHCO3 (1 mg/mL) yang dapat diotoklaf pada medium. Suplemen yang harus ditambahkan setelah mengotoklaf adalah serum kelinci atau kuda (10% v/v) dan pengaya Fildes (5% v/v).
Thioglycollate Kaldu medium basal ditambah dengan hemin, vitamin K1, dan sejumlah kecil agar ditambahkan untuk memperlambat difusi oksigen dalam media. Sebuah chip marmer (kalsium karbonat) ditambahkan ke media untuk memberikan tambahan kapasitas pH buffer dan pasokan konstan karbon. Media ini disiapkan, dibagikan dan dikemas dalam kondisi bebas oksigen untuk mencegah pembentukan produk teroksidasi sebelum digunakan.
Perbenihan cair tioglikolat adalah media penyubur, yang mengandung bahan-bahan nutrisi seperti casein, ragi dan ekstrak daging sapi serta vitamin untuk mempercepat pertumbuhan , bahan lain yang ditambahkan indikator oksidasi-reduksi (resazurin), dextrose, vitamin K1 dan hemin biasa ditambahkan pada media modifikasi thayer martin sebagai tambahan pada media ditambahkan 0,075% untuk mencegah pengaruh oksigen langsung terhadap larutan , bahan tambahan ini diberikan untuk memberikan suasasana anaerob pada bagian dasar tabung sehingga bakteri anaerob dapat tumbuh



 




Gambar 2.2. Anaerob Sistem Pras Thioglycollate


2.4. Komposisi dan Cara Membuat Media Thioglicholate Borth
Media tioglikolat cair
L-Sistin P 0,5 g Natrium klorida P 2,5 g Glukosa P (C6H12O6.H2O) 5,5 g Agar P, granul (kadar air tidak lebih dari 15 %) 0,75 g Ekstrak ragi P (larut dalam air) 5,0 g Digesti pankreas kasein P 15,0 g Natrium tioglikolat P atau 0,5 g Asam tioglikolat P 0,3 ml Larutan natrium resazurin P (1 dalam 10) dibuat segar 1,0 ml Air 1000 ml pH setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2Campur dan panaskan hingga larut. Atur pH larutan hingga setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 menggunakan Natrium hidroksida 1 N. Jika perlu saring selagi panas menggunakan kertas saring. Tempatkan media dalam tabung yang sesuai, yang memberikan perbandingan permukaan dengan kedalaman media sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari setengah bagian atas media yang mengalami perubahan warna sebagai indikasi masuknya oksigen pada masa akhir inkubasi. Sterilisasi dalam otoklaf. Jika lebih dari sepertiga bagian atas terjadi warna merah muda, media dapat diperbaiki satu kali dengan pemanasan diatas tangas air atau dalam uap yang mengalir bebas hingga warna merah muda hilang. Media siap digunakan jika tidak lebih dari sepersepuluh bagian atas media berwarna merah muda. Gunakan media tioglikolat cair untuk inkubasi dalam kondisi aerob.


Media tioglikolat alternative
(untuk alat yang mempunyai lumen kecil) L-Sistin P 0,5 g Natrium klorida P 2,5 g Glukosa P (C6H12O6.H2O) 5,5 g Ekstrak ragi P (larut dalam air) 5,0 g Digesti pankreas kasein P 15,0 g Natrium tioglikolat P atau 0,5 g Asam tioglikolat P 0,3 ml Air 1000 ml pH setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 Panaskan semua bahan dalam wadah yang sesuai hingga larut. Campur, dan jika perlu, atur pH larutan hingga setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 menggunakan natrium hidroksida 1 N. Saring jika perlu, tempatkan dalam tabung yang sesuai dan sterilisasi dengan uap air. Media dibuat segar atau dipanaskan di tangas uap atau didinginkan saat akan digunakan. Tidak boleh dipanaskan kembali. Gunakan media tioglikolat alternative dengan cara yang menjamin kondisi anaerob selama masa inkubasi.
Cara Kerja Umum
1.      Timbang 29,75 g dalam satu liter air larutkan dengan sempurna.
2.      Lalu di sterilkan pada suhu 121°C dengan autoklaf selama 15 menit . aduk dan dinginkan sekitar 25°C.
3.      Jika lebih dari 20 % dari media adalah merah muda (karena oksidasi) kembalikan kondisi anaerob dengan pemanasan selama 10 menit dalam air Bolling atau uap.
4.      jangan memanaskan lebih dari sekali.





BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
·         Tellurite Blood Agar Adalah agar selective-differential enrichment yang digunakan untuk isolasi corynebacterium diphtheriae. Corynebacterium diphtheriae merupakan makhluk anaerobik fakultatif dan gram positif, ditandai dengan tidak berkapsul, tidak berspora, dan tak bergerak. Corynebacterium diphtheriae terdiri dari 3 biovar, yaitu gravis, mitis, dan intermedius.
·         Cara membuat media Tellurite Blood Agar yaitu :
1.      Timbang serbuk Tellurite Blood agar sesuai kebutuhan, larutkan dengan aguadest dan panaskan hingga larut.
2.      Sterilkan dalam autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit.
3.      Tambahkan darah 5-10% dan Kalium Tellurite 1%.
4.      Tuangkan kedalam cawan secara aseptis.
·         Thioglicholate Broth adalah all-purpose medium yang dapat digunakan untuk isolasi bakteri wide range. Sering dipakai sebagai kaldu arsip (back-up) untuk selanjutnya diinokulasi dengan plat biakan. Untuk membantu mendeteksi bakteri mendeteksi bakteri anaerob dengan jumlah sedikit yang terdapat dalam spesimen asli. Dapat dipakai untuk mempelajari fermentasi secara anaerob.
·         Cara membuat media Thioglicholate Borth yaitu :
1.      Timbang 29,75 g dalam satu liter air larutkan dengan sempurna.
2.      Lalu di sterilkan pada suhu 121°C dengan autoklaf selama 15 menit . aduk dan dinginkan sekitar 25°C.
3.      Jika lebih dari 20 % dari media adalah merah muda (karena oksidasi) kembalikan kondisi anaerob dengan pemanasan selama 10 menit dalam air Bolling atau uap.
4.      jangan memanaskan lebih dari sekali.
3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis memohon kritik dan saran kepada pembaca agar ada peningkatan dalam pembuata makalah sehingga penulis bisa lebih baik lagi.



DAFTAR PUSTAKA

-          Anonim,2013.Media SSA Salmonella [online]. Tersedia di :
(Diakses pada tanggal 29 november 2014)
-          Aripjumpunk,2013. Tioglikolat [Online]. Tersedia di:
(diakses pada tanggal 29 November 2104)
-          Anonim,2013. Media Pembenihan Padat dan Cair [Online]. Tersedia di :
-          Anonim,2010. Isolasi dan Identifikasi Corynobacterium Diptheriae [Online].Tersedia di :
-          Anonim,. Thioglycollate Broth [Online]. Tersedia di :